4 "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) 5. "Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan." (Amsal 22:4) 6. "Hari kemarin sudah hilang. Hari esok belum datang. Kita hanya memiliki hari ini. Mari kita mulai." (Bunda Gimanacaranya supaya kita bisa jadi pribadi yang unggul? Pertama kita harus menjadikan Tuhan sebagai yang terutama dari semua aspek hidup kita. Kedua, kita harus mulai membangun lima karakter ini dalam diri kita, yaitu: 1. Rendah Hati Jadi pribadi yang excellent nggak bakal terjadi kalau kita nggak rendah hati. HadiratTuhan membawa perubahan dan perkenanan, seperti yang dialami oleh Obed-Edom yang seisi rumahnya diberkati waktu tabut Allah (simbol dari hadirat Tuhan di Perjanjian Lama) tinggal di dalamnya. Ambil semua yang biasanya kita lakukan dan mulai lakukan itu untuk Tuhan; apakah itu makan, mandi, bekerja, berkata-kata, bersantai, bahkan Pertanyaan setelah membahas ‘mengenal Tuhan’ dalam PL dan PB diatas boleh juga diteruskan pembahasan ‘mengenal sesama’ dalam Lukas 10: 25-37 agar kita mengetahui cara memperoleh hidup yang kekal dan melakukannya. ‘pergilah, dan perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup’. Lukas 10:25-37. 25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Namunsebenarnya semua yang kita lakukan haruslah untuk Tuhan (Rm. 14:7-9). Jadi, semua orang percaya sesungguhnya adalah hamba Tuhan. Seperti halnya Abraham, Tuhan juga memanggil kita sesuai dengan apa yang Dia rencanakan melalui diri kita. Tidak harus berupa panggilan menjadi seorang pendeta. Tetapi, Tuhan bisa memanggil kita dalam Makaketika kita dihadapkan pada mengampuni atau menolong orang yang tidak kita suka, Firman Tuhan menyatakan agar kita melakukan segala sesuatu seperti kita melakukannya untuk Allah kita. Luar biasa, bahwa dengan begitu artinya kita harus melakukan yg terbaik bagi orang-orang tersebut, sama baiknya seperti kita melakukan hal apapun untuk Allah. . “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” – Kolose 323 Kedatangan Tuhan semakin dekat, karena itu Iblis semakin gencar untuk menghancurkan keluarga-keluarga khususnya keluarga pelayan Tuhan. Sebagai pelayan Tuhan, penting sekali bagi kita untuk ikut pengurapan, beribadah kepada Tuhan, untuk mengingatkan kita agar terus setia dan taat, bersandar serta mengandalkan Tuhan. Saya mendengar suara Tuhan untuk pesan Tuhan bulan Maret ini Lakukan Segala Sesuatu Seperti Untuk Tuhan!. Kolose 323-25, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.” Untuk belajar tidak ada batas waktu dan tidak ada kata terlambat, kita akan terus belajar sampai kita mati, terus setia dan melayani Tuhan. Saya menjumpai orang yang terus belajar Firman itu adalah orang yang sehat dan kuat, terus bersemangat dengan Tuhan, meski ada persoalan tetapi ia berjalan di atas persoalan. BAGAIMANA CARANYA? Lakukan dengan kasih. 1 Korintus 1614; Matius 2540-45. Lakukan dengan kerelaan. 2 Korintus 819. Lakukan untuk kemuliaan-Nya. 1 Korintus 1031-33. Lakukan dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur. Kolose 317. Lakukan dengan setia. Ulangan 63. Penting bagi kita mengerti, di dalam gereja kita melayani bukan sekedar melayani, tetapi kita melayani dengan kasih, belajar menerima sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita. Matius 2540-45, “Dan Raja itu akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.” Setiap perbuatan kita atau bentuk pelayanan kita, apa yang kita buat, kita harus perbuat untuk Tuhan. Dengan begitu tidak akan ada yang namanya kecewa, sakit hati, dll karena kita melakukannya untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Gesekan dalam pelayanan itu pasti ada, tetapi justru dengan adanya gesekan-gesekan itu akan membentuk kita, menjadi dewasa dan bertumbuh. Kita melakukan segala sesuatu hanya di dalam nama Tuhan Yesus, mengapa? Karena ada kuasa di dalam nama Yesus dan hanya Yesus yang sanggup menolong kita. Dan kita melakukannya sambil mengucap syukur, karena ada kuasa di balik ucapan syukur. Ulangan 61, “Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” KENAPA? Segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selamanya. Roma 1136. Ketahuilah Tuhan menyertai engkau sampai akhir zaman Matius 2820. Kita mendapat bagian di dalam injil memperoleh Mahkota yang abadi. 1 Korintus 923-24. Kita melayani Tuhan bukan untuk menerima tetapi untuk memberi, memberi waktu, tenaga, uang/harta kita berikan untuk melayani Tuhan. Apapun yang kita lakukan untuk Tuhan, itu seperti kita mengirim bahan bangunan’ untuk rumah kita di sorga, jadi semakin banyak kita berbuat benar, akan semakin besar rumahmu di sorga. SIAPA? Sebagai Contoh Nuh melakukan semuanya tepat seperti yang diperintahkan Tuhan. Kejadian 622. Hamba yang setia. Yosua 11-18; 2414-16. Raja Hizkia melakukan yang benar, melakukan dengan tulus ikhlas. 2 Raja-raja 203. Ketiga orang ini adalah contoh orang yang berdampak kepada banyak orang. Nuh ini menceritakan tentang keselamatan sebuah keluarga, kita sebagai gereja Tuhan adalah sebuah keluarga, bangun keluarga dengan unity, saling memaafkan dan jangan menyimpan kesalahan/sakit hati. Jangan hanya karena sakit hati jadi berhenti melayani Tuhan. Tuhan berjanji kepada Yosua akan menyertainya, dan Yosua adalah hamba yang setia, ia taat akan apa yang Tuhan dan Musa katakan ia taat. Raja Hizkia mendapat hukuman mati, tetapi karena ia bertobat maka Tuhan memperpanjang hidupnya selama 15 tahun. 2 Raja 201-6, “Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hamper mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya”Beginilah firman TUHAN Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.” Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN”Ah TUHAN, ingatlah kiranya bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya”Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu Telah kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.” Semua yang kita lakukan untuk Tuhan dengan tulus hati, itu dilihat oleh Tuhan. Kita harus lebih berkorban dan hidup kudus di hadapan Tuhan. Saya berdoa pada hari ini, kesetiaan seperti Nuh, ketaatan seperti Yosua dan Hizkia, akan kita terima selagi kita masih hidup. Kita akan menerima mahkota dan apa yang diberikan Tuhan yaitu kesembuhan, berkat, pertolongan, jawaban doa, dan mujizat akan kita terima, kalau kita melakukan firman Tuhan dan segala sesuatu seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia. Amin. Other posts in Monthly Theme [postlist id=1740] Unduh PDF Unduh PDF Terdapat banyak cara yang berbeda untuk memuliakan Tuhan, tergantung dari latar belakang dan gaya hidup Anda. Ada beragam cara untuk menyembah-Nya; namun akan lebih baik jika Anda melakukannya dengan rendah hati, tidak terlihat ketika melayani sesama, menjadi dermawan dan hidup sehati. Langkah 1Mulailah memuliakan Tuhan dengan rasa takut dan hormat yang dalam Takut membuat-Nya marah, “Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia.” Dari ayat kitab Mazmur Mazmur 338[1] 2 Sadari bahwa "keagungan, pujian, kenamaan, perbedaan” adalah kata-kata yang searti dengan “kemuliaan”.Nyanyikan tentang jalan-jalan Tuhan untuk memuliakan-Nya. “Mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN.” Mazmur 1385 3 Muliakan Tuhan melalui perbuatan “kasih”, sebagai contoh, di hari penghakiman mereka akan bertanya “Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?”[2] Dan Raja itu akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Iklan 1 Sembahlah Dia di manapun Anda berada. Anda dapat menggunakan sebagian atau seluruh tempat di ruangan di rumah Anda sebagai tempat untuk berdoa dan menyembah-Nya. Misalnya, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk pergi menyembah Tuhan dengan orain lain. Namun Anda mungkin dapat melakukannya lebih sering di rumah, baik sendiri maupun dengan orang lain. Anda dapat menempatkan lilin, dupa, serta gambar atau patung dari sosok spiritual penting yang ada di dalam kepercayaan Anda, jika ada. Anda dapat mengganti benda-benda kepercayaan Anda di ruang doa ini, tergantung dari kepercayaan yang Anda anut. Sebaliknya jika Anda bukan pemeluk dari suatu agama, Anda dapat memilih benda-benda signifikan yang memiliki arti bagi Anda untuk ditempatkan di altar. Berdoa di rumah bisa menjadi sebuah kebiasaan yang baik untuk menerapkan kebiasaan berdoa dengan benar. Anda dapat menggunakan ruang doa Anda untuk memanjatkan doa harian atau meditasi. 2 Adakan pertemuan di ruang doa. Undanglah kenalan Anda untuk berbagi, dan lakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan sesama penganut kepercayaan Anda. Berdoa dan menyembah dengan orang lain dapat memperbesar perasaan takjub Anda. Takjub adalah sebuah perasaan akan kekerdilan kita sebagai manusia di hadapan kebesaran dari suatu makna, tujuan, perwujudan, atau kehadiran.[3] Orang-orang yang mengalami perasaan takjub akan penciptaan berkemungkinan besar untuk menolong orang lain dan bekerja di dalam kelompok untuk kebaikan bersama.[4] Banyak tempat persembahan yang memiliki seni dan ajaran yang menginspirasi dan mengagumkan. Sering kali tempat-tempat tersebut mengandung dan mengajarkan simbol dari kepercayaan sebagai lambang doktrin yang penting. Juga, sebagai lambang kebersamaan dengan sesama di tempat tersebut. 3 Latih kebiasaan untuk berdoa dan meditasi. Doa dan meditasi dapat membantu Anda untuk menenangkan emosi negatif. Doa dapat juga dilakukan sebagai dukungan sosial yang mungkin tidak terlihat namun dapat menguatkan kesan diri yang positif. [5] Jika Anda berupaya untuk membiasakan diri berdoa, berdoalah di mana saja dan kapan saja. Cari sebuah tempat yang tenang dan waktu untuk membicarakan kekhawatiran serta hal-hal di dalam kehidupan yang Anda syukuri dengan Tuhan. Pertimbangkan untuk menulis sebuah jurnal doa. Anda dapat memilah rasa sakit emosional yang Anda rasakan di dalam kehidupan Anda serta melakukan orientasi diri terhadap hal-hal yang berarti bagi Anda. Studi memperlihatkan bahwa pasien yang menderita penyakit parah mendapatkan banyak manfaat secara fisik dan emosional, dengan menuliskan kesulitan serta pengalaman tidak baik lainnya di dalam jurnal. [6] Latih kebiasaan berdoa, meditasi, serta kepekaan spiritual secara teratur. Untuk melakukan hal ini, Anda perlu menenangkan diri dan berkonsentrasi untuk menghentikan pikiran-pikiran acak yang muncul. Pusatkan pikiran Anda dan buatlah suatu koneksi dengan sebuaj wujud kehadiran yang lebih besar. [7] Iklan 1 Lakukan hal yang kecil namun bermanfaat bagi orang lain secara sukarela, bukan untuk mencari perhatian. Di kehidupan sehari-hari, Anda dapat memuliakan Tuhan dengan melakukan tindakan-tindakan yang baik untuk sesama dengan cara yang lebih sederhana. Selain itu, membantu sesama dapat meningkatkan apresiasi, rasa senang, pencerahan, serta kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Ubah hal-hal kecil dan menyenangkan yang Anda lakukan untuk orang lain menjadi hal yang baru bagi Anda. Bagaimana bisa Anda menempatkan kebutuhan orang lain di tempat yang sama dengan kebutuhan Anda sendiri, dan mengelak untuk menahan keinginan serta keluhan yang minor untuk hidup rendah hati di dalam dan di luar, untuk menyembah sesama dan Tuhan?[8] Bersabarlah dan biarkan mobil melaju menuju padatnya lalu lintas, dan kendarai secara perlahan, jangan secara tiba-tiba. Buatlah makanan untuk orang yang kelaparan, bukan hanya untuk seorang teman atau anggota keluarga. Tersenyumlah, bukan dengan bangga, namun dengan ramah seolah-olah sedang membukakan pintu untuk orang lain. Jadilah seorang rekan kerja yang produktif dan tenggang rasa, bukan sombong. Berikan pakaian atau kebutuhan lain untuk orang yang memang membutuhkannya. 2 Jadilah sukarelawan di sebuah organisasi atau kelompok yang membantu orang lain. Gunakan waktu untuk memastikan apakah Anda menemukan tempat yang cocok. Periksa pekerjaan yang sesuai dengan minat Anda. Anda mungkin bisa mencoba tempat ibadah atau lembaga amal di sekitar Anda, atau gunakan Yellow Pages dan cari di bagian “Pusat Sukarelawan” atau “Lembaga Sukarelawan”, atau online di dan untuk mencari pekerjaan sebagai sukarelawan di area sekitar Anda. Anda dapat mempertimbangkan tipe pekerjaan sukarela berikut[9] Mengajar atau menjadi pekerja sukarela di sekolah Menjadi penerjemah untuk imigran, jika Anda dapat berbicara dengan bahasa asing lain Melatih sebuah tim, jika Anda berolahraga Bekerja dan membersihkan taman lokal atau tempat penampungan hewan liar Bekerja di rumah sakit setempat, panti jompo, atau klinik Menelepon orang dari rumah dan menawarkan mereka untuk menjadi penggalang dana 3 Jangan menjadi terlalu berkomitmen dalam melakukan pekerjaan sukarela. Terlalu berkomitmen dalam membantu orang lain akan membuat Anda tertekan dan melukai kemampuan Anda sendiri untuk melayani orang lain dengan baik. Anda perlu meyakini bahwa Anda ingin dapat melakukan hal yang baik bagi orang lain dengan sikap yang baik pula. Gunakanlah waktu untuk mempertimbangkan apakah Anda memiliki waktu untuk melakukannya, sebelum berkomitmen untuk melakukannya. Jika Anda sudah berkomitmen, Anda dapat mencoba untuk menyelesaikan sebagian pekerjaan dan kemudian melakukan upaya yang lain. Bicarakan secara terbuka mengenai apa yang Anda pikirkan. Orang lain akan mengerti bahwa masing-masing individu memiliki kesibukan tersendiri dan mereka akan menghormati Anda jika Anda membicarakannya secara jujur kepada mereka. Jangan pernah merasa takut untuk kembali menjadi sukarelawan di organisasi yang sama, ketika Anda sudah memiliki waktu untuk kembali berkomitmen sebagai pekerja sukarela. Kembalilah melakukan pekerjaan sukarela tersebut, jika Anda merasa ingin. 4 Mintalah seseorang untuk melakukan pekerjaan sukarela bersama Anda. Melakukannya dengan orang lain kerap kali memberikan motivasi yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda. Selain itu, Anda dapat memanfaatkan momen ini untuk mengakrabkan diri dengan orang baru yang mungkin Anda temui melalui pengalaman kerja ini. Pertimbangkan untuk melakukan pekerjaan sukarela dengan keluarga atau pasangan Anda. Hal ini dapat memberikan perspektif yang baik mengenai hubungan Anda dan dapat menciptakan sebuah makna tujuan di luar dari diri Anda. Iklan 1 Terimalah kesempatan dan batasan yang ada di dalam diri Anda. Jadilah proaktif mengenai siapa diri Anda dan apa yang dapat Anda lakukan mengenai diri Anda. Semakin sedikit hal yang harus Anda buktikan pada orang lain, semakin banyak yang dapat Anda lakukan untuk memuliakan Tuhan. Ketika Anda mengalami konflik dengan orang lain, ketahuilah apa yang yang menjadi tanggung jawab Anda. Mengetahui kekurangan Anda dan menerimanya akan membuat Anda belajar dari kesalahan tersebut dan tumbuh. Sikap semacam ini akan membantu menumbuhkan ikatan sosial yang kuat.[10] Sebagai contoh, jika teman Anda marah pada Anda karena Anda terlambat, janganlah menjadi defensif. Katakan pada mereka, “Saya minta maaf, saya akan lebih memperhatikan waktu saya.” Melihat dan menerima masalah akan membuat masalah tersebut menjadi tidak begitu menakutkan mungkin untuk ditangani. Perilaku positif ini dapat membantu Anda untuk membuat perubahan yang positif pada kebiasaan Anda. 2Berikan maaf dan rahmat lebih dari apa yang orang lain pantas dapatkan, lebih dari apa yang Anda ingin orang lain atau Tuhan berikan kepada Anda. Terimalah dan jangan terus singgah di dalam kesalan Anda maupun orang lain. Namun, berkonsentrasilah pada hal-hal khusus yang dapat Anda perbuat untuk memberikan rahmat Tuhan dan memperbaiki kehidupan melalui cara-cara yang lebih konkret, di saat Anda memiliki kesempatan melakukannya. 3Jangan terlalu sering memikirkan diri Anda. Perkuat diri Anda dengan kebaikan, kebenaran, kerendahan hati, rahmat dan ketenangan diri. Janganlah memperdaya atau berbuat curang tetapi cintailah pencapaian dan perilaku baik orang lain. Tidak terlalu mencemaskan diri membuat seseorang lebih baik dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Mengedepankan kepentingan orang lain dan tidak menuntut kesempurnaan diri, juga merupakan bentuk pelayanan terhadap Tuhan melalui ciptaan-Nya.[11] 4 Perlihatkan bahwa Anda merasa bersyukur. Rasa syukur menciptakan sebuah perasaan bahwa Anda mendapatkan manfaat baik dari orang lain, serta dari perilaku dan perkataan mereka. Ketika Anda menjadi lebih sadar akan ketergantungan Anda terhadap orang lain, ucapkan terima kasih kepada orang tersebut dan terimalah arti mereka di dalam hidup Anda. Bagikan harapan, kedamaian, dan lainnya yang Anda punya. Anda akan lebih menyadari bahwa Anda bukanlah segalanya. Tulis jurnal apresiasi. Kebiasaan ini akan meningkatkan sisi psikologis Anda. Tulis setidaknya tiga hal yang membuat Anda berterima kasih, dan lakukanlah setiap hari.[12] 5 Dorong orang lain untuk berbagi dan lakukan bagian Anda untuk tidak mementingkan diri sendiri. Terbukalah pada perkembangan diri dan ceritakan tentang penguatan kepada orang lain, tidak dengan paksaan, tuntutan, atau dengan menguasai orang lain. [13] Ketika Anda tidak menjadi pusat perhatian, Anda dapat bekerja untuk mendorong orang lain. Hindari perlakuan istimewa. Menguatkan orang lain akan menciptakan komunitas yang lebih kuat, yang dapat bekerja untuk kebaikan bagi sesama. Anda dapat menjadi seorang pemimpin yang hebat apabila Anda mengetahui cara yang efektif untuk menumbuhkan rasa pencapaian orang lain. Beberapa orang memiliki pengaruh yang berarti dan semasa hidupnya telah menjadi pemimpin spiritual yang hebat, seperti Buddha, Gandhi, Yesus Kristus, Martin Luther King dan Nabi Muhammad. 6 Hindari bertingkah seolah-olah Anda mengharapkan akan diberi penghargaan, dipuji dan dihujani dengan ucapan terima kasih atas apa yang Anda lakukan. Ini berarti seseorang berindikasi bahwa ia patut mendapatkan sesuatu atas perbuatan baik yang dilakukannya. Seseorang pada akhirnya akan marah dan sakit hati ketika ia merasa patut mendapatkan sesuatu tetapi tidak mendapatkannya. Sulit untuk mengasihi orang lain dan memiliki perilaku yang baik ketika seseorang merasa sakit hati, karena orang tersebut akan terpaku pada hal-hal yang tidak dimilikinya. Jika Anda merasa tidak berhutang pada orang lain, Anda bisa bekerja lebih bebas untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan. 7Latih kebiasaan melayani sesama, membantu yang lemah, dan jangan mencari atau peduli terhadap sebuah kesan atau realitas yang tidak nyata, “mobilitas yang mengarah ke atas” atau kebohongan seperti “apa yang akan menguntungkan seseorang, jika ia mendapatkan Dunia namun kehilangan jiwanya sendiri?” Jangan khawatir akan kesalahan Anda, tetapi buatlah hal tersebut menjadi hal yang bersifat sementara dan segera lanjutkan pencapaian Anda. Daripada menumbuhkan dan menyebarkan perasaan jengkel, berusahalah untuk tidak terlalu mencemaskan diri sendiri dan tetap bekerja dengan baik. Jadi, berkonsentrasilah pada gambaran yang lebih besar dan bantulah satu sama lain melalui pelayanan – dan memuliakan Tuhan dengan melayani baik orang yang biasa maupun orang miskin.[14] 8Selalu berasumsi bahwa Anda tidak memiliki semua jawabannya. Sering kali orang yang rendah hati lebih toleran terhadap sesamanya. Orang yang rendah hati tidak perlu menjadi agresif atau defensif akan kepercayaan mereka. Menjadi sabar dan mendengarkan gagasan serta apa yang dipercaya oleh orang lain, walaupun Anda mengalami kesulitan, membuat Anda memuliakan Tuhan melalui kedamaian dan kebaikan. Anda akan menjadi lebih kuat dan Anda dapat mempelajari Tuhan dan diri Anda sendiri lebih dalam. 9 Biarkan kedamaian dan kebaikan terjadi, tidak peduli apakah hal tersebut mungkin tidak dapat dimengerti atau terjadi di luar kendali lagi jalan Tuhan dengan bekerja di komunitas sukarelawan baik dengan usaha sendiri maupun di dalam kelompok seperti di tempat-tempat ibadah. 10 Hargai dan ketahuilah bahwa pengetahuan orang lain akan kepercayaan itu berbeda, baik itu lebih luas maupun lebih sedikit, dari pengalaman, pencapaian, keahlian, dan studi Anda. Muliakan Tuhan dengan menghadiahkan iman dan perilaku yang baik dengan keluwesan serta belasungkawa yang tulus terhadap duka dan ucapan selamat untuk momen yang menyenangkan. Muliakan Tuhan dengan mengakui usaha orang lain, dengan menerima siapa dan apa yang dapat mereka lakukan, serta menikmati waktu yang dihabiskan dalam kebersamaan dengan orang lain. Iklan Menurut Yosua pemimpin Israel setelah Musa “Berkatalah Yosua kepada Akhan Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kau perbuat, jangan sembunyikan kepadaku." Yosua 719 Young's Literal Translation[15] Iklan Peringatan Jangan memuji diri sendiri. “Jawab Yesus 'Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Ku lah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata Dia adalah Allah kami.’” Yohanes 854 ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.” [16] Tidak menghormati Tuhan termasuk memilih secara pribadi untuk tidak memberikan kesempatan, kebaikan, serta pengampunan; tidak membantu dalam keperluan pakaian, tempat berteduh, transportasi, makanan, dan perihal kesehatan. Namun Tuhan memberikan rahmat bagi pengampunan Anda, tergantung dari bagaimana Anda menerima rencana Tuhan untuk melakukan penebusan dan menyelamatkan umat manusia. Dikisahkan di dalam Kitab Suci bahwa ketika Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, orang-orang Farisi mencoba untuk tidak menganggap Yesus namun tetap seolah memuja Tuhan. “Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa. " Yohanes 924." Mereka terus memaksanya untuk mengaku, namun pengemis yang sebelumnya tidak dapat melihat tersebut memilih kebenaran untuk “memuliakan” Tuhan, dan ia menjawab, Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Yohanes 925 Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Img Via Fokus Hidup – “Hidup ini adalah untuk Tuhan. Benarkah? Jika hidup ini untuk Tuhan, bagaimanakah seseorang dapat menjalani hidup ini dengan benar sehingga berkenan bagi Tuhan? Simak artikel berjudul Lakukanlah segala sesuatu untuk Tuhan ini.” Bacaan Nats 1 Korintus 1031; Filipi 120-22 Aku menjawab Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1 Kor. 1031 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. ay. 20 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. ay. 21 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu ay. 2 FFilipi 120-22 Kehidupan yang singkat di dunia ini haruslah kita mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat dan religius. Terutama adalah perkara-perkara rohani, sebab upah atas kesetiaan kita dalam mempertahankan iman kita sebagai orang percaya adalah bernilai kekekalan. Dan selagi kita hidup di dunia ini, kita juga perlu berjuang, bukan hanya untuk bertahan hidup, melainkan juga mencapai kesuksesan sesuai dengan impian kita. Baca juga Anne Rice I Am Second Tidak ada yang salah dengan kesuksesan, tidak ada yang salah dengan kekayaan, yang salah adalah bila kita menyalahgunakan hal itu, yakni untuk kepentingan diri kita sendiri. Sebaliknya, kesuksesan, pencapaian, jabatan, dan harta yang kita peroleh dengan kerja keras sudah seharusnya kita pergunakan untuk kemuliaan nama Tuhan. Artinya apapun yang kita lakukan itu, untuk kemuliaan-Nya, segala sesuatu untuk Tuhan. Sebagian orang terlupa dengan keberadaan mereka di dunia ini yang adalah diciptakan oleh Tuhan untuk tujuan yang mulia. Berbagi dengan sesama, peduli lingkungan, dan memerhatikan sesama merupakan sebagian dari wujud kasih yang nyata. Namun pengertian kasih melebihi dari itu 1 Kor 134-8. Gambaran kasih yang nyata dan sempurna dapat dilihat dari pengorbanan Kristus, di mana Ia bersedia menjadikan diriNya sebagai korban Anak Domba. Kita yang tidak layak menjadi layak dan berkenan di hadapanNya, sebab kita beroleh anugerah melalui karya penebusanNya di atas kayu salib. Dengan kata lain, pengorbananNya itu, mengembalikan kita kepada “rancanganNya yang semula”. Di mana awalnya manusia diciptakan spesial menurut gambar dan rupaNya dengan tujuan yang mulia. Bahkan yang teristimewa adalah Tuhan memberikan wewenang dan kuasa bagi kita dalam kehidupan kekal untuk memerintah bersama Kristus yang adalah Raja yang kekal. Namun semuanya itu ditentukan dari pemanfaatan waktu yang baik untuk Kristus, dibarengi dengan implementasi kasih Kristus bagi dunia, selagi kita hidup di dalam dunia ini. Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus melalui suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, yakni jika makan atau jika minum, atau melakukan sesuatu yang lain, maka lakukan untuk kemulian Tuhan atau lakukanlah segala sesuatu untuk Tuhan. Dengan kata lain, produktivitas maupun seluruh aktivitas yang kita lakukan seharusnya bertujuan nama Tuhan dipermuliakan atau untuk kemuliaan Tuhan. Jadi, tidak ada larangan seseorang berjuang meraih impiannya untuk mencapai kesuksesan atau keinginan apapun yang ingin ia raih, asalkan tidak bertentangan dengan Alkitab dan motivasi yang ia lakukan seharusnya untuk kemuliaan Tuhan. Baca juga Siap Menghadapi Kematian Oleh karena itu, matikanlah segala keegoisan dan kepentingan diri sendiri. Selanjutnya, perbaharuilah komitmen dan kesetiaan kita, sehingga kita tidak terikat dengan percintaan dunia ini dan kesuksesan kita hanya dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan. Dan jangan lupa, tebarkanlah pesona kasih-Nya di sekitar kita melalui perbuatan kasih kita. Kata Bijak “Hidup ini singkat. Lakukanlah segala karya, aktivitas, dan produktivitas Anda Untuk kemulian Tuhan.” “Bila berkomitmen hidup bagi Kristus dan tetap setia, maka akhirnya, segala karya kita pun memuliakan Tuhan.” Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis Jika Anda merasa diberkati dengan artikel Lakukanlah Segala Sesuatu untuk Tuhan ini, bagikanlah ke sosmed Facebook, Twitter, Gogle+, dll. Anda. Jangan lupa, Like Sukai Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik di sini untuk mendapatkan info-info terbaru dari Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik di sini. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik. About The Author julian JT. Lulusan S1 Teologi di STT Lintas Budaya Jakarta. Berkarya dalam tulisan renungan Kristen, pengkhotbah, web content, dan pengajar. Quote "Fokus hidup orang percaya sejatinya ialah menjadi serupa dengan Kristus."

lakukan seperti untuk tuhan